Frekuensi
radio (RF) atau Gelombang Radio adalah tingkat osilasi dalam kisaran sekitar 3
kHz sampai 300 GHz, yang sesuai dengan frekuensi gelombang radio, dan arus
bolak-balik yang membawa sinyal radio. RF merupakan unit pengukuran
frekuensi gelombang, dan sesuai dengan satu siklus per detik. Gelombang
elektromagnetik di daerah spektrum, dapat ditransmisikan dengan menggunakan generator
arus bolak-balik yang disebabkan oleh satelit.
Gelombang radio ini merupakan jenis
radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih besar (dan lebih
jarang) dibandingkan radiasi inframerah. Seperti semua gelombang
elektromagnetik lainnya bergerak dengan kecepatan cahaya dalam ruang hampa.
Gelombang tersebut dapat dihasilkan secara alami oleh petir atau oleh
benda-benda astronomi lainnya. Gelombang radio dapat dihasilkan untuk
radio amatir, penyiaran (radio dan televisi), telepon selular, radar dan sistem
navigasi lainnya, komunikasi satelit, jaringan komputer dan aplikasi lain yang
tak terhitung Lainnya.
Jika anda dapat membayangkan
menjatuhkan batu ke dalam kolam dan melihat titik pusat riak air yang mengalir
dari titik dimana batu membentur air), kemudian anda mempunyai ide bagaimana RF
bekerja seperti dipancarkan dari antenna. Mengerti tingkah laku dari panyebaran
gelombang RF adalah bagian penting untuk mengerti mengapa dan bagaimana
wireless LAN berfungsi.
Tanpa dasar pengetahuan tersebut,seorang administrator tidak mampu menentukan
lokasi instalasi dari perlengkapan dan tidak akan mengerti bagaimana memecahkan
masalah wireless LAN.
Tanpa dasar pengetahuan tersebut,seorang administrator tidak mampu menentukan
lokasi instalasi dari perlengkapan dan tidak akan mengerti bagaimana memecahkan
masalah wireless LAN.
B. Spektrum Frekuensi Radio
Spektrum Frekuensi Radio adalah
susunan pita frekuensi radio yang mempunyai frekuensi lebih kecil dari
3000 GHz sebagai satuan getaran gelombang elektromagnetik yang merambat dan
terdapat dalam dirgantara (ruang udara dan antariksa). Pengalokasian Spektrum
Frekuensi Radio di Indonesia mengacu kepada alokasi frekuensi radio internasional
untuk region 3 (wilayah 3) sesuai dengan peraturan Radio yang ditetapkan oleh International
Telecommunication Union (ITU) atau Himpunan Telekomunisai Internasional.
Penepatan Jalur atau Spektrum Frekuensi Radio yang menentukan kegunaannya ini bertujuan
untuk menghindari terjadinya gangguan (Interference) dan untuk menetapkan
protokol demi keserasian antara pemancar dan penerima.
Besaran
masing-masing jenis frekeunsi radio disebut Spektrum Frekuensi Radio , yaitu
sebagai berikut:
1.
Middle
Frekuensi (MF) : 300 – 3.000 KHz : (Banyak digunakan dalam radio siaran swasta
niaga)
2.
High
Frekuensi (HF) : 3 – 30 MHz (banyak dipakai untuk hubungan ke tempat yang jauh/
terpencil.)
3.
Very
High Frekeunsi (VHF) : 30 – 300 MHz (banyak digunakan untuk kepentingan
hubungan jarak dekat)
4.
Ultra
High Frekuensi (UHF) : 300 – 3.000 MHz (banyak digunakan untuk kepentingan hubungan jarak dekat)
5.
Super
High Frekuensi (SFH) : 3 – 30 GHzv (banyak digunakan untuk tererstrial dan
satelit )
6.
Extremely
High Frekuensi (EHF) : 30 – 300 GHz (banyak digunakan untuk tererstrial dan
satelit )
a. Karakteristik
Spektrum Frekuensi
1. Sistem Transmisi Radio HF
a)
Gelombang
Radio HF biasanya digunakan untuk hubungan jarak jauh misalnya hubungan antar
pulau. Dengan sistem ini satu saluraan dapat digunakan untuk 4 percakapan
sekaligus tanpa saling mengganggu.
b)
Gelombang
radio HF merambat melalui udara dan kemudian dipantulkan kembali ke bumi
melalui lapisan ionosfer. Jarak dua terminal bisa mencapai lebih dari
1500 Km untuk satu hop.
c)
Sistem
ini daya jangkauannya sangat jauh tetapi membutuhkan daya pancar yang kuat
sehingga dibutuhkan sumberdaya listrik yang banyak. Oleh karena itu biasanya
tidak beroperasi 24 jam
2. Sistem Radio Transmisi VHF/UHF
VHF (Very high frequency atau
frekuensi sangat tinggi)
adalah frekuensi
radio yang berkisar
dari 30 MHz ke 300 MHz. Frekuensi langsung di bawah VHF
ditandai frekuensi
tinggi (HF), dan
frekuensi yang lebih tinggi berikutnya dikenal sebagai frekuensi ultra tinggi (UHF). alokasi frekuensi ini ditetapkan oleh ITU.
Penamaan
tersebut mengacu pada penggunaan frekuensi tingkat tinggi berasal dari
pertengahan abad ke-20, ketika layanan radio biasa digunakan MF, Frekuensi
Medium, lebih dikenal sebagai "AM" di Amerika
Serikat, di bawah HF. Saat ini VHF berada di urutan terbawah frekuensi
penggunaan praktis, sistem baru cenderung menggunakan frekuensi dalam SHF dan EHF di atas jangkauan UHF.
Pada
umumnya yang menggunakan VHF adalah siaran radio FM, siaran televisi, pemancar
telepon genggam darat (darurat, bisnis, dan militer), komunikasi data jarak
jauh dengan modem radio, Radio Amatir, komunikasi laut, komunikasi kendali
lalu lintas udara dan sistem navigasi udara (misalnya VOR, DME & ILS).
a)
Sistem
VHF ini berhubungan dengan cara line of sight (saling bercermin), artinya kedua
tempat dimaksud harus saling melihat sesamanya tanpa ada penghalang.
b)
Sistem
UHF mempunyai kapasitas salur yang lebih besar dibanding VHF. Di negara kita
sistem ini dipakai untuk menghubungkan Surabaya dengan Banjarmasin melalui
jalur tropocaster. Disebut tropocaster karena pancaran gelombangnya dipancarkan
oleh saluran troposfer (atmosfer terbawah bumi kita).
3. Sistem Radio Transmisi SHF
a) Sistem ini biasa disebut juga sistem Gelombang Mikro (Microwave). Disebut gelombang mikro karena menggunakan panjang gelombang yang sangat pendek. Sistem ini hanya menjangkau 50 – 70 Km, sehingga diperlukan repeater-repeater untuk menghubungkannya.
Contoh : Terminal Gelombang Mikro
Jakarta – Medan dengan jarak 2.300 Km memerlukan repeater sebanyak 56 buah.
b)
Di Indonesia dikenal memiliki Sistem Gelombang
Mikro Nusantara,
yang meliputi:
1.
Gelombang
Mikro Trans Sumatera
2.
Gelombang
Mikro Jawa – Bali
3.
Gelombang
Mikro Indonesia bagian Timur
a. Kelebihan
dan Kekurangan
a) Kelebihan Gelombang Radio HF
1.
Dapat
menjangkau jarak yang kauh
2.
Dapat
melewati laut, gurun, tandus, hutan belantara,
3.
Dapat
melintasi daerah rawan
4.
Kapasitas
lebih besar dibanding saluran fisik
b) Kekurangan Gelombang Radio HF
1.
Tidak
dapat beroperasi selama 24 jam
2.
Mudah
terganggu oleh keadaan cuaca
3.
Kualitas
percakapan kurang bisa diandalkan
4.
Kapasitas
Kecil
c) Kelebihan Gelombang Mikro
1.
Kemampuan
salur yang besar dibanding HF
2.
Keandalan
Tinggi tidak terpengaruh oleh cuaca
3.
Memungkinkan
disalurkannya percakapan SLJJ
4.
Fleksibilitas
Tinggi
5.
Repeater
dapat dikendalikan tidak perlu dijaga oleh tenaga teknis
d) Kekurangan Gelombang Mikro
1.
Jarak
jangkau lebih pendek dibanding HF
2.
Membutuhkan
saluran repeater yang banyak
3.
Lokasi
repeater sering terpencil dan sukar dicapai
4.
Membutuhkan
penelitian site yang tepat lama dan sukar
5.
Perambatan
gelombangnya mudah terpengaruh oleh gunung
C. Pengertian Radio AM dan Radio FM
Ada 2 jenis siaran Radio Komersial paling
sering kita temui di perangkat penerima Radio adalah Radio AM dan Radio FM.
Yang dimaksud dengan AM (Amplitude Modulation) adalah proses memodulasi sinyal
Frekuensi Rendah pada gelombang Frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo
Gelombang Frekuensi Tinggi (Frekuensi pembawa) tanpa mengubah Frekuensinya.
Sedangkan yang dimaksud dengan FM
(Frequency Modulation) adalah proses mengirimkan sinyal Frekuensi rendah dengan
cara memodulasi gelombang Frekuensi tinggi yang berfungsi sebagai gelombang
pembawa. Jadi yang membedakan antara AM dan FM adalah Amplitudo Modulatian (AM)
mentransmisikan suara dengan mengubah kekuatan sinyal, senagnkan Frequency
Modulation (FM) mentransmisikan suara dengan mengubah frekuensi sinyal.
Dalam bahasa Indonesia, Amplitude Modulation (AM) disebut dengan Modulasi
Amplitudo sedangkan Frequency Modulation (FM) disebut dengan Modulasi
Frekuensi.
AM
menggunakan modulasi amplitudo untuk mengirimkan suara. Metode ini mengubah
kekuatan sinyal, amplitude untuk mengirimkan.sebuah penerima AM kemudian
mendeteksi variasi amplitude pada gelombang radio pada gelombang tertentu, dan
memperkuat perubahan tegangan sinyal, untuk menggerakan loudspeaker atau
earphone. Maka orang mendengar pesan asli yang di sampaikan.namun jika sinyal
tidak cukup kuat ketika mencapai penerima, seseorang mendengar hanya statik.AM
jauh lebih sederhana dibandingkan dengan FM, yang memancarkan sinyal dengan
memvariasikan frekuensi sinyal.pada FM, frekuensi sinyal pembawa meningkatkan
dan menurunkannya untuk mempresentasikan perubahan tegangan dari sinyal dasar.
AM
biasanya siaran pad mono yang membuatnya cukup untuk radio talk, sedangkan FM
dapat mengirimkan stereo yang membuatnya ideal untuk musik.FM biasanya memiliki
kualitas sinyal yang lebih baik dari AM, tetapirentang yang jauh berkurang.
Sebelumnya kita lihat sedikit
bagaimana siaran radio ini dipancarkan. Konsep dasarnya adalah mentransmisikan
suara yang disiarkan dari stasiun radio ke berbagai orang yang ada di seluruh
penjuru kota. Tentu saja suara tersebut tidak bisa langsung sampai ke telinga
kita semua. Untuk itu, perlu bantuan sarana lain agar suara tersebut bisa
tersebar dengan jangkauan lebih luas. Dalam siaran radio, gelombang suara dari
siaran tadi ditransmisikan dengan bantuan gelombang radio frekuensi tinggi
supaya dapat menjangkau lebih luas. Gelombang suara tersebut menumpang ke
gelombang radio lain itu (disebut juga gelombang pembawa atau carrier)
dan mengubah-ubah komponen gelombang pembawa tersebut sesuai dengan pola
gelombang suaranya, atau istilah kerennya adalah modulasi. Gelombang yang sudah
termodulasi itulah yang ditransmisikan dari pemancar radio hingga sampai ke
perangkat penerima sinyal radio di rumah kita. Perangkat radio itu kemudian
mengambil komponen gelombang suaranya saja dan memainkannya sehingga dapat
didengar oleh telinga kita.
Mengapa kini radio
banyak menggunakan saluran FM daripada AM? Ternyata, radio FM memiliki kualitas
suara yang lebih baik daripada radio AM. Selain itu, gelombang radio FM lebih
tahan terhadap cuaca buruk, tidak seperti gelombang radio AM yang cukup rentan.
Meski demikian, ternyata jangkauan dari gelombang radio FM tidaklah sejauh
jangkauan gelombang radio AM. AM
memiliki jangkauan jauh lebih tinggi daripada FM, yang biasanya turun satelah
50km dari stasiun radio.oleh karena itu, FM harus menggunakan beberapa pemacar
untuk menutupi area yang sama dari salah satu pemancar AM dan supaya
dapat menjangkau lebih luas, pemancar radio FM harus diletakkan di tempat yang
tinggi. Itulah mengapa menara pemancar radio dibuat sangat tinggi.
Pada
pengiriman informasi, sistem FM banyak digunakan dibandingkan dengan sistem AM.
Jika dibandingkan dengan sistem AM, maka FM memiliki beberapa keunggulan
diantaranya. Lebih tahan noise Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM
berada pada range frekuensi 88 MHz – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini
secara relatif bebas dari gangguan baik dari atmosfir maupun interferensi yang
tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak jauh jika
dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang.
Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan level daya hampir tidak
berpengaruh karena dipancarkan secara Line Of Sight (LOS). Bandwidth yang lebar
Lebar (band) FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum
frekuensi dimana tersedia bandwidth yang lebih lebar dari pada band siaran AM
dengan panjang gelombang medium (MW = Medium Wave). Bandwidth yang lebar pada
saluran FM juga memungkinkan untuk memuat dua saluran yaitu data atau audio.
D. Macam-macam
Gelombang
Pada umumnya gelombang dibagi menjadi dua yaitu:
Pada umumnya gelombang dibagi menjadi dua yaitu:
1. Gelombang mekanis.
Yaitu gelombang yang memerlukan medium atau perantara, contohnya diantaranya adalah gelombang air laut, gelombang pda tali dan gelombang bunyi.
2. Gelombang Electromagnetik.
Adalah gelombang yang tidak memerlukan medium atau perantara dalam perambatannya. Gelombang elektromagnetik juga disebut gelombang radio dan dikenal sebagai frekuensi radio atau gelombang radio sederhana. Gelombang radio dapat dihasilkan arus listrik yang bervariasi dengan cepat (yaitu, frekuensi tinggi arus listrik) dalam konduktor (seperti antena).Dari sudut pandang fisika, kurang dari panjang gelombang dan frekuensi, gelombang radio berbagi sifat yang sama dari gelombang elektromagnetik lainnya Contohnya adalah sinar gamma, sinar x, sinar ultra violet, cahaya infra merah dan gelombang radio.
E. Frekuensi dan Panjang Gelombang
Dalam gelombang elektromagnetik ada beberapa parameter yang dapat diukur, yaitu panjang gelombang (wave length), frekuensi dan kecepatan.
1.
Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh
gelombang dalam 1 periode. Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah.
Gelombang air laut saat mendekati pantai akan berubah panjang gelombangnya
2.
Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu
satuan waktu. Misalkan untuk mencapai suatu jarak tertentu, semakin panjang
gelombang, semakin rendah frekuensinya. Dan sebaliknya, semakin pendek
gelombang, semakin tinggi frekuensi yang diperlukan.
3.
Kecepatan = Frekuensi * Panjang Gelombang
Kecepatan biasanya diukur dalam meter per detik, frekuensi biasanya di ukur dalam getaran per detik (atau Hertz, yang di singkat Hz), dan panjang gelombang biasanya di ukur dalam meter.
Kecepatan biasanya diukur dalam meter per detik, frekuensi biasanya di ukur dalam getaran per detik (atau Hertz, yang di singkat Hz), dan panjang gelombang biasanya di ukur dalam meter.
F. Memahamai
Sinyal RF (Radio Frequency)
Sinyal RF merupakan gelombang
elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim informasi
melalui udara dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF telah digunakan selama
beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik pada
radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan
sarana umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless.
a.
Sifat-Sifat Sinyal RF:
Sinyal RF merambat di antara antena pemancar pengirim dan penerima. sinyal yang dipasok pada antena memiliki amplitudo, frekuensi, dan interval. Sifat-sifat tersebut berubah-ubah setiap saat untuk merepresentasikan informasi.
Amplitudo mengindikasikan kekuatan sinyal. Ukuran untuk amplitudo biasanya berupa energi yang dianalogikan dengan jumlah usaha yang digunakan seseorang pada waktu mengendarai sepeda untuk mencapai jarak tertentu. Energi, dalam konteks sinyal elektromagnetik, menggambarkan jumlah energi yang diperlukan untuk mendorong sinyal pada jarak tertentu. Saat energi meningkat, jaraknya pun juga bertambah
Saat sinyal radio merambat melalui udara, sinyal tersebut kehilangan amplitudo. Jika jarak antara pengirim dan penerima bertambah, amplitudo sinyal menurun secara eksponensial. Pada lingkungan yang terbuka, di mana tidak ada rintangan, sinyal RF mengalamai apa yang disebut para engineer sebagai free-space loss yang merupakan bentuk dari pelemahan. Kondisi tersebut menyebabkan sinyal yang telah dimodulasi melemah secara eksponensial saat sinyal merambat semakin jauh dari antena. Oleh karena itu, sinyal harus memiliki cukup energi untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima sesuai yang dibutuhkan receiver. Kemampuan receiver dalam menerima sinyal tergantung pada kehadiran sinyal-sinyal RF lain yang berada di dekatnya. Frekuensi menyatakan beberapa kali sinyal berulang setiap detiknya. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz) yang merupakan jumlah siklus yang muncul setiap detik. Sebagai contoh, LAN nirkabel 802.11 beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yang berarti mencakup 2.400.000.000 siklus/detik
Sinyal RF merambat di antara antena pemancar pengirim dan penerima. sinyal yang dipasok pada antena memiliki amplitudo, frekuensi, dan interval. Sifat-sifat tersebut berubah-ubah setiap saat untuk merepresentasikan informasi.
Amplitudo mengindikasikan kekuatan sinyal. Ukuran untuk amplitudo biasanya berupa energi yang dianalogikan dengan jumlah usaha yang digunakan seseorang pada waktu mengendarai sepeda untuk mencapai jarak tertentu. Energi, dalam konteks sinyal elektromagnetik, menggambarkan jumlah energi yang diperlukan untuk mendorong sinyal pada jarak tertentu. Saat energi meningkat, jaraknya pun juga bertambah
Saat sinyal radio merambat melalui udara, sinyal tersebut kehilangan amplitudo. Jika jarak antara pengirim dan penerima bertambah, amplitudo sinyal menurun secara eksponensial. Pada lingkungan yang terbuka, di mana tidak ada rintangan, sinyal RF mengalamai apa yang disebut para engineer sebagai free-space loss yang merupakan bentuk dari pelemahan. Kondisi tersebut menyebabkan sinyal yang telah dimodulasi melemah secara eksponensial saat sinyal merambat semakin jauh dari antena. Oleh karena itu, sinyal harus memiliki cukup energi untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima sesuai yang dibutuhkan receiver. Kemampuan receiver dalam menerima sinyal tergantung pada kehadiran sinyal-sinyal RF lain yang berada di dekatnya. Frekuensi menyatakan beberapa kali sinyal berulang setiap detiknya. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz) yang merupakan jumlah siklus yang muncul setiap detik. Sebagai contoh, LAN nirkabel 802.11 beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yang berarti mencakup 2.400.000.000 siklus/detik
0 komentar:
Posting Komentar